Pembicaraan tentang "umur" seringkali menjadi hal yang "tabu" bagi sebagian masyarakat. Pasalnya, mereka merasa bahwa semakin bertambah umur, maka semakin tidak menarik dirinya secara fisik. Alhasil, pertanyaan-pertanyaan seputar umur adalah hal yang selalu dihindari. Berbagai upaya pun dilakukan untuk melawan proses penuaan agar tetap terlihat lebih muda. Menjadi "awet muda" kini menjadi salah satu standard kecantikan serta menjadi target dan kebanggaan tersendiri, termasuk di Thailand - negara dimana saya tinggal saat ini. Menurut hemat saya, masyarakat Thailand secara umum cenderung terlihat awet muda secara fisik. Awalnya, saya pikir ini merupakan bagian dari karakteristik genetik mereka. Namun, setelah saya mengobservasi pola hidup dan kebiasaan masyarakat disini, saya pun menyadari bahwa masyarakat Thailand memiliki kebiasaan menarik yang mendukung penampakan fisik mereka untuk tetap terlihat awet muda. Kebiasaan menarik yang menjadi rahasia awet muda ini adalah sebagai berikut:
1. Menghindari makanan manis
Untuk apa menghindari makanan manis? Khususnya bagi para perempuan, makanan manis dinilai menjadi penyebab utama kegemukan. Sementara itu, menjadi gemuk adalah suatu hal yang sangat dihindari, khususnya bagi para wanita, karena salah satu kriteria cantik versi masyarakat Thai adalah "kurus". Alhasil, makanan manis yang notabene penyebab kegemukan ini adalah hal yang wajib untuk dihindari.
Menyadari kondisi konsumen yang sangat peduli dengan kandungan gula pada makanan, produsen makanan banyak menyediakan low sugar food. Selain itu, makanan dan minuman di pasaran juga banyak yang difortifikasi dengan nutrisi pendukung kecantikan, seperti colagen, glutathione, vitamin c, dll. Intinya, produsen makanan di Thailand menyadari kondisi konsumen yang begitu peduli dengan kacantikan fisik. Sisi positif yang saya lihat dari hal ini adalah masyarakat tidak semata-mata bergantung pada produk yang mempercantik dari luar saja (misalnya krim pemutih). Masyarakat disini paham bahwa kecantikan diluar itu harus didukung dengan kesehatan dari dalam tubuh.
Pola penyediaan makanan di cafe shop juga banyak yang peduli tentang pola konsumsi gula di masyarakat. Alhasil, di menu-menu pemesanan biasanya akan ditanyakan tingkat kemanisan (kadar gula) yang diinginkan untuk makanan yang dipesan, misalnya tidak manis, sedang, dan manis. Ada pula yang selalu menyediakan minuman dengan kadar gula rendah atau bahkan tanpa gula untuk, misalnya Cafe Fineday yang hari ini kami kunjungi. Jika pengunjung ingin menambah kadar gula pada minumannya, telah disediakan gula khusus dan boleh diambil seperlunya.
Pola konsumsi rendah gula telah didukung oleh berbagai riset sebagai salah satu cara ampuh untuk memperlambat penuaan. Sebaliknya, pola konsumsi dengan kadar gula yang tinggi dapat mempercepat penuaan. Hal ini dijelaskan oleh Danby (2010) bahwa kadar gula yang tinggi dapat mengganggu pembentukan ikatan kovalen antara dua serat kolagen pada kulit, sehingga akhirnya berujung pada percepatan penuaan.
2. Kebiasaan berolahraga
Kebiasaan berolahraga juga adalah salah satu hal yang mendukung penampakan awet muda masyarakat disini. Khusus di lingkungan Naresuan University, berbagai fasilitas olah raga telah disediakan dan setiap sore hingga malam sangat banyak mahasiswa yang terlihat sibuk melakukan aktivitas olah raga masing-masing. Berbagai hasil peneilitan juga mendukung pentingnya olah raga dalam mencegah penuaan dini. Salah satu artikel penelitian terbaru (baca disini) menunjukkan bahwa olahraga dapat mencegah penuaan sekunder (penuaan dini) pada otot rangka.
3. Penikmat Liburan
Sejauh yang saya amati, masyarakat Thailand secara umum memiliki kuantitas liburan yang lebih banyak dibandingkan masyarakat di Indonesia. Setidaknya untuk lingkungan masyarakat ketika saya di Indonesia dan di Thailand. Setiap liburan, pada akhir semester misalnya, akan dimanfaatkan untuk travelling ke provinsi lain atau bahkan ke negara lain. Mudahnya akses lokasi wisata dan biaya transport yang cukup terjangkau merupakan faktor pendukung pola hidup masyarakat Thai yang menyukai kegiatan travelling.
Itulah 3 faktor yang menurut pengamatan saya mendukung penampakan fisik masyarakat Thai yang umumnya terlihat lebih muda dari umur sebenarnya. Diantara ketiga faktor ini, faktor pertama yakni pola konsumsi rendah gula menurut saya adalah pola konsumsi yang dapat kita adopsi, bukan hanya untuk menjadi lebih awet muda, tetapi juga untuk menjadi lebih sehat.
Stay smart, stay young.
1. Menghindari makanan manis
Untuk apa menghindari makanan manis? Khususnya bagi para perempuan, makanan manis dinilai menjadi penyebab utama kegemukan. Sementara itu, menjadi gemuk adalah suatu hal yang sangat dihindari, khususnya bagi para wanita, karena salah satu kriteria cantik versi masyarakat Thai adalah "kurus". Alhasil, makanan manis yang notabene penyebab kegemukan ini adalah hal yang wajib untuk dihindari.
Menyadari kondisi konsumen yang sangat peduli dengan kandungan gula pada makanan, produsen makanan banyak menyediakan low sugar food. Selain itu, makanan dan minuman di pasaran juga banyak yang difortifikasi dengan nutrisi pendukung kecantikan, seperti colagen, glutathione, vitamin c, dll. Intinya, produsen makanan di Thailand menyadari kondisi konsumen yang begitu peduli dengan kacantikan fisik. Sisi positif yang saya lihat dari hal ini adalah masyarakat tidak semata-mata bergantung pada produk yang mempercantik dari luar saja (misalnya krim pemutih). Masyarakat disini paham bahwa kecantikan diluar itu harus didukung dengan kesehatan dari dalam tubuh.
Pola penyediaan makanan di cafe shop juga banyak yang peduli tentang pola konsumsi gula di masyarakat. Alhasil, di menu-menu pemesanan biasanya akan ditanyakan tingkat kemanisan (kadar gula) yang diinginkan untuk makanan yang dipesan, misalnya tidak manis, sedang, dan manis. Ada pula yang selalu menyediakan minuman dengan kadar gula rendah atau bahkan tanpa gula untuk, misalnya Cafe Fineday yang hari ini kami kunjungi. Jika pengunjung ingin menambah kadar gula pada minumannya, telah disediakan gula khusus dan boleh diambil seperlunya.
Pola konsumsi rendah gula telah didukung oleh berbagai riset sebagai salah satu cara ampuh untuk memperlambat penuaan. Sebaliknya, pola konsumsi dengan kadar gula yang tinggi dapat mempercepat penuaan. Hal ini dijelaskan oleh Danby (2010) bahwa kadar gula yang tinggi dapat mengganggu pembentukan ikatan kovalen antara dua serat kolagen pada kulit, sehingga akhirnya berujung pada percepatan penuaan.
2. Kebiasaan berolahraga
Kebiasaan berolahraga juga adalah salah satu hal yang mendukung penampakan awet muda masyarakat disini. Khusus di lingkungan Naresuan University, berbagai fasilitas olah raga telah disediakan dan setiap sore hingga malam sangat banyak mahasiswa yang terlihat sibuk melakukan aktivitas olah raga masing-masing. Berbagai hasil peneilitan juga mendukung pentingnya olah raga dalam mencegah penuaan dini. Salah satu artikel penelitian terbaru (baca disini) menunjukkan bahwa olahraga dapat mencegah penuaan sekunder (penuaan dini) pada otot rangka.
3. Penikmat Liburan
Sejauh yang saya amati, masyarakat Thailand secara umum memiliki kuantitas liburan yang lebih banyak dibandingkan masyarakat di Indonesia. Setidaknya untuk lingkungan masyarakat ketika saya di Indonesia dan di Thailand. Setiap liburan, pada akhir semester misalnya, akan dimanfaatkan untuk travelling ke provinsi lain atau bahkan ke negara lain. Mudahnya akses lokasi wisata dan biaya transport yang cukup terjangkau merupakan faktor pendukung pola hidup masyarakat Thai yang menyukai kegiatan travelling.
Itulah 3 faktor yang menurut pengamatan saya mendukung penampakan fisik masyarakat Thai yang umumnya terlihat lebih muda dari umur sebenarnya. Diantara ketiga faktor ini, faktor pertama yakni pola konsumsi rendah gula menurut saya adalah pola konsumsi yang dapat kita adopsi, bukan hanya untuk menjadi lebih awet muda, tetapi juga untuk menjadi lebih sehat.
Stay smart, stay young.